Dumai, (Riauperistiwa.co.id) - Beberapa hari belakangan warga Dumai melihat pemandangan tak biasa, karena sebelum-sebelumnya tidak pernah dilihat. Pemandangan tersebut terkait papan peringatan proyek bergambar wajah Walikota Dumai Paisal SKM. MARS dan wajah Plt Kadis PUPR Reza Fahlefi.
Papan peringatan proyek berbentuk baleho bergambar dua sosok sebagaimana uraian diatas dapat ditemui di beberapa tempat. Terutama proyek pengerjaan/perbaikan Jalan dan Drainase yang berdampak pada terganggunya aktivitas warga.
Seperti yang bisa dilihat saat ini, yaitu pada persimpangan atau arah masuk Jalan Gajah Mada, Jalan Pulau Payung sesudah Jembatan, dan di Jalan Kesuma, Jaya Mukti. Kemungkinan juga di tempat-tempat lain ada namun belum terpantau oleh awak media.
Sebagaimana disebut diatas papan peringatan proyek menjadi perhatian warga karena terselip gambar orang nomor satu Dumai dan juga orang nomor satu di Dinas PUPR. Biasanya yang sudah-sudah hanya berisi kata-kata semisal "Mohon Maaf Aktivitas Anda Terganggu Karena Sedang Ada Pekerjaan Perbaikan Jalan". atau perbaikan Drainase, Pemasangan Pipa, Kabel dan lainnya.
Tak ayal papan peringatan proyek tersebut selain menarik perhatian warga sekitar dan juga penguna Jalan tak sedikit berkomentar. Pada kesempatan ini awak media sempat meminta komentar warga sekitar atau penguna Jalan yang melintas. Serta warga lainnya yang awak media temukan tidak luput dari pertanyaan, dan berikut komentarnya.
"Aneh rasanya melihat papan peringatan proyek terselip gambar Walikota Dumai Paisal dan Kadis PUPR Reza, seumur-umur baru lihat yang seperti ini". cetus warga bernama Anton.
"lyo pulak Walikota dan Kadis PU ni ado gambar dio di papan peringatan proyek kaedahnyo minta maaflah sebab aktivitas warga terganggu, ngapo tak sekalian minta maaf dengan semuo warga yang rumah dan reto bendonyo jahanam tekeno banjir rob, kalau itu dibuat salut kito ". ujar Ari yang katanya tinggal di Dumai Kota.
"Menurut saya yang seperti itu tidak pernah dibuat Walikota dan Kadis dari Daerah lain, bagus juga kalau di usulkan ke MURl biar dapat Sertifikat". sebut lwan warga Bukit Timah.
"Maafkan ajalah dan diharap maklum, kita tak berani komentar cuma boleh menduga-duga apakah itu bagian dari pencitraan atau kampanye". sebut warga tersebut menduga, tak ingin dirilis namanya.
"Buatlah apo yang raso miko elok sebab miko yang bekuaso, kami ni apolah rakyat keciknyo". celetuk Atan warga Datuk Laksamana.
"Terkadang ada orang yang menjadikan dirinya terlihat bodoh, namun sebaliknya merasa dialah yang paling hebat". papar Joni warga Jaya Mukti tanpa merinci maksud dan tujuan kalimatnya.
Edi yang katanya warga Sukajadi berujar "Tidak sulit mengartikan semuanya, maksud dan tujuan jelas tetapi tak usah di uraikan secara rincilah".
"Pencitraan atau bukan tetapi sebagai warga kita sudah bisa menilai kualitas dan kuantitas mereka". salah satu rekanan dikenal awak media, namun minta namanya dirahasiakan.
"Kualitas pemimpin diketahui setelah menjabat sebelum itu tidak tahu, itulah modalmya, dan sekarang nilailah apakah pantas dan layak". ujar warga yang menyebut namanya Rinto.
"Jangan jadikan diri kita Keledai, terperosok di lubang yang sama untuk kedua kali". sebut salah satu ASN yang tidak ingin ditulis namanya.
"Apo nak jadi dengan Dumai ni Wak". seloroh Zai salah satu awak media.
"Lawak Sule ternyata ada yang lebih lawak lagi". ungkap Dedy seorang pedagang di Pasar Bundaran.
"Awas! ada udang di balik bakwan, ini akibat kalau ditunjuk bukan karena kualitas tetapi konektivitas akhirnya terlihat kualitas yang minim kreatifitas". Ucok katanya warga Merdeka Baru.
"Dongkrak terus biar naik barang tu, angkat tinggi-tinggi sampai melambung". ujar Dafi.
Itulah sebahagian tanggapan dari beberapa warga yang awak media tanyakan dalam beberapa hari belakangan. Sebenarnya masih banyak tanggapan dari warga lainnya, namun karena sesuatu hal awak media tidak bisa merilis semuanya.
Awak media hanya merilis komentar warga yang diminta secara langsung yang dilakukan secara acak dari beberapa lokasi. Meski komentar juga bermunculan di Media Sosial (Medsos), namun awak media tidak mengutipnya.***Tim